Hal-hal yang Bisa Menjadi Penyebab Anak Lambat Bicara (Speech Delay)
Hal-hal yang Bisa Menjadi Penyebab Anak Lambat Bicara (Speech Delay)
Banyak
kasus keterlambatan bicara atau speech delay yang dialami anak-anak
saat ini. Pada usia sekitar 12 sampai 18 bulan, bayi harus berbicara
setidaknya 20 kata atau lebih. Antara usia 2-3 tahun si kecil terus
bertambah kosakatanya. Ia mulai mengerti saat Anda menyampaikan
perkataan yang ditujukan kepadanya. Memasuki usia 3 tahun, kemampuan
bicara anak sudah bisa dikatakan lancar. Bahkan, mereka dapat melakukan
dialog dan percakapan timbal balik.
Jika
terjadi seorang anak pada usia tersebut belum memiliki kemampuan itu,
ia disinyalir mengalami keterlambatan bicara. Kemampuan berbahasa anak
akan tumbuh sesuai lingkungannya. Tatkala lingkungan tempat dia
dibesarkan kurang mendukung, timbul masalah keterlambatan bicara. Tanpa
disadari, peran orang tua menjadi salah satu faktor yang menyebabkan
anak lambat bicara.
Keterlambatan
bicara tidak hanya dialami oleh anak yang bermasalah secara fisik dan
psikologis, tetapi juga dialami oleh anak yang tergolong sehat dan
normal. Beberapa faktor yang menghambat kecakapan bicara anak normal
adalah sebagai berikut:
Pola Asuh Orangtua
Jika
anak sering diabaikan saat ia berbicara, hal ini dapat memengaruhi
kemampuannya berbicara dan memahami bahasa. Ketika Anda sebagai orang
tua kurang memberikan perhatian kepada si kecil atau kurang tanggap
terhadap kebutuhannya, ia juga tidak mendapatkan pemahaman mengenai apa
yang ada di sekitarnya. Karena itu, perhatian khusus saat anak mengajak
Anda bicara sangat perlu. Merespons dengan baik pertanyaan si kecil
merupakan rangsangan positif bagi perkembangan kemampuan berbicaranya.
Masalah Ekonomi Keluarga
Menurut
hasil penelitian yang dilakukan oleh University of British Coloumbia
pada 2009, kecerdasan dan prestasi akademik sangat dipengaruhi latar
belakang sosial ekonomi. Masalah finansial keluarga dapat menimbulkan
stres di dalam rumah. Stres dapat menghambat perkembangan anak dalam
kemampuan bahasanya. Menurut para peneliti, orang tua harus tetap
menciptakan rasa nyaman bagi anak, walaupun mengalami masalah finansial.
Gangguan Psikologis
Beberapa
masalah psikologis memang akan membatasi kemampuan si kecil untuk
berbicara dan memahami bahasa. Tidak hanya anak yang menderita autisme
saja, anak yang terlalu pemalu juga berpotensi memiliki masalah dalam
berbahasa. Mereka akan sulit menangkap ekspresi dan berbahasa.
Periksakan si kecil ke dokter jika ia sulit menangkap apa yang Anda
katakan saat berkomunikasi.
Kurang Bersosialisasi
Kehidupan
sosial sangat menunjang kemampuan seorang anak dalam memahami bahasa.
Interaksi akan membuat anak memahami bahasa lebih cepat. Oleh karena
itu, Anda dapat mencoba melatih anak bersosialisasi di lingkungan
sosialnya. Biasakan membawa anak ke berbagai situasi lingkungan yang
memungkinkannya bertemu dengan banyak orang baru.
Tontonan Televisi
Menonton
televisi adalah kegiatan mendengar pasif, bukan interaktif. Anak yang
menonton televisi hanya menerima tanpa mencerna dan memproses informasi
yang masuk. Lagipula, bahasa yang digunakan dalam siaran televisi adalah
bahasa orang dewasa yang sering tidak bisa dipahami anak. Lain halnya
jika yang ditonton adalah tontonan sesuai usia anak. Saat menonton, Anda
pun tetap harus mendampinginya sambil menjelaskan apa yang ditonton.
Minimnya Komunikasi
Komunikasi
antara orang tua maupun pengasuh dengan anak akan meningkatkan kosakata
anak. Kurangnya komunikasi membuat anak memiliki sedikit kosakata yang
secara langsung memengaruhi kemampuan anak berbicara. Interaksi dan
komunikasi antara orang tua dengan anak bisa merangsang anak untuk
memperbanyak kosakata. Orang tua perlu menyadari jika cara berkomunikasi
mereka berpengaruh terhadap perkembangan anak.
Kemampuan
bicara anak dapat diasah apabila orang tua memberikan stimulasi secara
terus-menerus dan berkesinambungan. Peran orang tua sangat dominan dalam
hal membantu kemampuan anak berbicara sesuai rentang usianya.
Keterlambatan bicara anak akan memengaruhi kemampuan berbahasanya di
kemudian hari. Sebelum terlambat, masih ada kesempatan terbaik yang
dapat Anda luangkan untuk masa depan anak-anak.
Comments
Post a Comment