Beberapa Kesalahan Cara Asuh Orang Tua yang membuat Anak berpotensi Speech Delay

 

Beberapa Kesalahan Cara Asuh Orang Tua yang membuat Anak berpotensi Speech Delay 

artikelhaibunda         oleh A Salsabila 

Depresi Tak Selalu Ditunjukkan dengan Ekspresi Murung - ZNEWS

Saat menyadari kemampuan bicara Si Kecil belum seperti anak seusianya, mungkin Bunda akan merasa khawatir dan bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Si Kecil dan bagaimana mengatasinya.

Jika balita Bunda belum mencapai tonggak tersebut, mungkin mereka mengalami speech delay. Speech delay atau keterlambatan berbicara juga bisa disebabkan oleh cara komunikasi orang tua yang salah pada anak.

Apa itu speech delay?

Speech delay atau keterlambatan bahasa dalam berbicara adalah jenis gangguan komunikasi. Anak-anak yang mengalami hal ini karena kemampuan bahasa mereka yang berkembang lebih lambat jika dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusianya. Mereka mungkin mengalami kesulitan untuk mengekspresikan diri atau memahami orang lain.

Melansir dari Healthline, keterlambatan bahasa ini cukup umum terjadi pada anak-anak. Menurut University of Michigan Health System, perkembangan bicara atau bahasa yang tertunda memengaruhi 5 hingga 10 persen anak-anak usia prasekolah.

Gejala speech delay pada anak

Gejala spesifik dan pencapaian yang terlewat bergantung pada usia dan sifat keterlambatan bahasa mereka. Berikut ini adalah beberapa gejala umum anak yang mengalami keterlambatan bahasa:

  • Anak tidak mengoceh pada usia 15 bulan
  • Belum mulai berbicara pada usia 2 tahun
  • Tidak mampu untuk berbicara dalam kalimat yang pendek pada usia 3 tahun
  • Sulit untuk mengikuti petunjuk
  • Pengucapan dan artikulasi yang buruk
  • Sulit untuk merangkai kata menjadi sebuah kalimat
  • Meninggalkan kata-kata dalam sebuah kalimat

Cara komunikasi orang tua saat berbicara dengan anak

Bunda, seringkali speech delay pada anak ini dikaitkan dengan cara komunikasi orang tua yang salah saat berbicara pada anak sehingga membuat anak bingung atau sulit mengerti apa yang orang tua sampaikan.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah kesalahan umum yang dilakukan oleh orang tua saat berkomunikasi dengan anak:

1. Terlalu banyak bicara

Melansir dari Psychology Today, para peneliti telah menunjukkan otak manusia hanya dapat menyimpan empat potongan informasi atau ide-ide unik yang menarik dalam memori jangka pendek sekaligus.

Ada begitu banyak pesan yang Bunda sampaikan sehingga membuat Si Kecil bingung dan memilih untuk mengabaikannya. Oleh karena itu, Bunda tidak perlu terlalu banyak bicara secara sekaligus, cobalah untuk berbicara dengan anak dengan perlahan-lahan agar lebih mudah dicerna.

Biarkan anak mengekspresikan preferensi keseluruhannya terlebih dahulu, ya Bunda. Beri kesempatan pada anak untuk menanggapi pertanyaan, instruksi, komentar, atau reaksi Bunda.

2. Terlalu cepat berbicara

Melansir dari Beyond Therapy, berbicara terlalu cepat tidak memberikan contoh yang baik untuk meningkatkan komunikasi dengan anak, lho Bunda.

Anak-anak yang mengalami kesulitan dalam keterampilan komunikasinya merasa sulit untuk memproses informasi pendengaran dari lingkungan mereka, termasuk kata-kata yang diucapkan.

Oleh karena itu, saat menyampaikan pesan untuk anak, Bunda perlu menyampaikannya dengan pelan-pelan dan tidak perlu terburu-buru. Jaga agar kata-kata yang disampaikan Bunda sederhana, pendek, dan mudah dimengerti anak.

3. Terlalu banyak memberi anak isyarat

Memberi terlalu banyak isyarat juga tidak memberikan manfaat dan tidak meningkatkan komunikasi dengan anak. Isyarat diberikan untuk memfasilitasi keterampilan yang sedang dipelajari oleh anak-anak.

Pelajari kapan perlu memberikan isyarat dan kapan juga Bunda tidak perlu memberikannya kepada anak.

4. Terlalu banyak bertanya

Komunikasi bukanlah proses interogasi, ya Bunda. Sebagai orang tua, terkadang Bunda terlalu ingin anak-anak mempelajari keterampilan baru. Ketika mereka diberikan banyak pertanyaan, mereka akan merasa kewalahan, dan akhirnya menyebabkan pembelajaran yang tidak efektif.

Oleh karena itu, pastikan untuk memperhatikan tindakan ini saat mengajari anak-anak sebuah keterampilan, ya Bunda. Dibutuhkan banyak latihan dan pemantauan diri untuk meningkatkan kesadaran.

5. Tidak mendengarkan anak

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan mencontohkan perilaku hormat dan peduli dalam interaksi seseorang. Hal ini akan membantu anak mempelajari nilai rasa hormat dan empati serta mengajari mereka keterampilan komunikasi yang efektif.

 

 

 

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Akar Masalah Speech Delay

Speech Delay: Gejala dan Solusinya