12 Ide Terapi Wicara yang Bisa Dilakukan di Rumah untuk Anak yang mengalami Speech Delay (Terlambat Bicara)
12 Ide Terapi Wicara yang Bisa Dilakukan di Rumah untuk Anak yang mengalami Speech Delay (Terlambat Bicara)
ArtikeldariHaiBunda
Jakarta - Sudah dua tahun lebih, tapi si kecil belum lancar bicara, Bunda? Wah kalau sudah begini rasanya khawatir luar biasa ya, apalagi saat melihat anak-anak sebayanya sudah pintar bernyanyi dan bicara.
Sebagai orang tua, wajar kalau kemudian kita bertanya-tanya, ada apa dengan anak saya? Mungkinkah si kecil mengalami speech delay? Terlambat bicara pada anak sebenarnya hal yang wajar terjadi enggak sih?
Menghadapi anak yang diduga speech delay, bisa Bunda atasi di rumah lho. Orang tua itu guru terbaik untuk anaknya. Apabila si Kecil mengalami gangguan bicara seperti speech delay, ada beberapa ide terapi wicara sederhana yang bisa Bunda lakukan di rumah.
Dikatakan Sarah Bradley dalam Very Well Family, menurut American Academy of Pediatrics (AAP),
kebanyakan anak mulai berbicara antara usia 1 dan 2 tahun. Pada usia 2
tahun, kebanyakan anak bisa mengucapkan kata dasar seperti,
"Mama, Dada, dan makan", dan sering menyusun kata menjadi dua-pertanyaan
dan kalimat kata.
Apabila anak tampaknya tidak normal dalam
berbicara, itu mungkin bukan tanda keterlambatan bicara atau bahasa,
tetapi mungkin belum mulai terlibat dalam percakapan dengan orang di
sekitarnya. Pada fase ini, Bunda bisa mulai melatih bicara dengan anak
di rumah.
"Terapi bicara di rumah dapat sangat membantu anak-anak
yang tidak mudah frustrasi dan yang hanya mengalami penundaan ringan
atau kesalahan artikulasi," kata terapis wicara anak yang berbasis di
Massachusetts, Alyssa Gusenoff.
Namun pada masalah yang lebih
serius, seperti regresi bicara, harus dibawa ke terapis bicara
berlisensi. Elaine Luo, dokter penyakit dalam bersertifikat menjelaskan
bahwa terapi wicara itu merupakan pengobatan untuk masalah komunikasi
dan gangguan bicara. Ini dilakukan speech-language pathologists (SLP).
"Teknik
terapi wicara digunakan untuk meningkatkan komunikasi. Ini termasuk
terapi artikulasi, aktivitas intervensi bahasa, dan lainnya tergantung
pada jenis gangguan bicara atau bahasa," kata Luo dilansir Health Line.
Terapi wicara mungkin diperlukan untuk gangguan bicara yang berkembang di masa kanak-kanak seperti speech delay atau gangguan bicara pada orang dewasa yang disebabkan cedera atau penyakit, seperti stroke atau cedera otak.
Luo menyebut,
terapi wicara untuk anak dapat dilakukan di ruang kelas atau kelompok
kecil, atau satu lawan satu, tergantung pada gangguan bicara. Latihan
dan aktivitas terapi wicara bervariasi bergantung pada gangguan, usia,
dan kebutuhan anak.
Selama terapi wicara untuk anak-anak, kata
Luo, SLP bisa berinteraksi melalui berbicara dan bermain, dan
menggunakan buku, gambar objek lain sebagai bagian dari intervensi
bahasa untuk membantu merangsang perkembangan bahasa.
SLP juga bisa menirukan suara dan suku kata yang benar untuk anak selama permainan yang sesuai dengan usianya, untuk mengajari anak cara membuat suara tertentu. Serta memberikan strategi dan pekerjaan rumah untuk anak dan orang tua atau pengasuh tentang bagaimana melakukan terapi wicara di rumah.
Nah, kalau si kecil di rumah belum lancar bicara, simak yuk beberapa ide terapi wicara yang bisa dilakukan di rumah dikutip Your Modern Family berikut ini:
1. Jangan ada televisi sebagai latar belakang
Kebisingan sebenarnya dapat mempersulit anak untuk menangkap kosakata baru. Bertentangan dengan apa yang dipikirkan banyak orang, suara TV yang bising tidak meningkatkan perkembangan anak. Menurut JAMA Pediatrics, "anak-anak yang sering menonton televisi ... akan menunda perkembangan perkataan yang bermakna."
Dalam sebuah penelitian, anak-anak Amerika yang berusia antara 6 dan 12 bulan dipaparkan dengan orang sungguhan yang berbicara bahasa Mandarin secara langsung dan yang berbicara dalam video. Bayi yang berinteraksi dengan orang sungguhan mengenali dan menanggapi fonem tertentu, dan mereka yang terpapar video tidak.
Hal ini tampaknya menunjukkan bahwa interaksi manusia menjadi penting dalam proses pengembangan bahasa yang kompleks. Pakar Michael Rich, MD, MPH, direktur Pusat Media dan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Anak Boston, mengatakan saat TV menyala, orang tua cenderung tidak banyak bicara kepada anak. Dia mengingat bahwa bayi belajar bahasa dari orang-orang yang hidup, terutama orang tua mereka! Memiliki TV bisa merusak proses itu.
2. Ajarkan bahasa isyarat
Ada penelitian yang menunjukkan korelasi antara bahasa isyarat dan ucapan. Jika tidak ada yang lain, itu menghentikan frustrasi besar yang dirasakan anak-anak.
3. Buat magnet yang dapat dicetak untuk kulkas
Tambahkan magnet yang berbentuk barang-barang favoritnya (jus, sereal, gelas, mainan) dan ketika dia menginginkan sesuatu, dia dapat memberikannya kepada Bunda. Cara ini bisa mencegah anak-anak frustrasi karena keterlambatan bicara.
Cara membuatnya: menggunakan kertas magnet datar yang besar. Kemudian merekatkan selembar kartu stok putih di atasnya dan memotongnya menjadi kotak. Kemudian menggambar di atasnya dengan hal-hal yang mungkin dibutuhkan anak: cangkir, makanan, tempat tidur, mainan favorit, dan lain-lain.
4. Luangkan 40 Menit hanya bermain dengan anak
Gunakan kata sederhana "Mobil cepat!" atau "Bola Merah". Untuk melihat semua manfaat bermain.
5. Bekerja dengan kartu flash
Set kartu flash touch & feel lebih disukai karena anak-anak bukan hanya pelajar pendengaran atau visual. Ucapkan nama objek & minta anak mengulanginya.
6. Gunakan Cotton Ball & Straw
Letakkan bola kapas di atas meja atau di lantai. Sekarang, ambil sedotan & biarkan anak meniupnya untuk membuat bola kapas bergerak (taruh bola kapas di atas meja). Ini akan membantu otot mulut yang dibutuhkan untuk berbicara.
7. Minum dengan sedotan, tapi bukan cuma cairan
Gunakan sedotan untuk meminum berbagai tekstur yang berbeda seperti air, susu, saus apel, bubur buah-buahan, milkshake. Ini akan membantu memperkuat otot-otot di mulut mereka, membuat ucapan lebih mudah saat mereka siap.
8. Gunakan sedotan berbentuk lucu untuk minum
Bunda bisa menggunakan sedotan keriting/bergelombang untuk memicu anak agar cepat bicara. Ini bagus karena anak-anak membutuhkan sedikit lebih banyak kekuatan otot dan bekerja daripada sedotan biasa.
9. Letakkan beberapa benda jauh dari jangkauannya
Bunda
bisa melakukan ini dengan benda yang anak inginkan, misalnya buku atau
mainan favoritnya. Ini membuat anak harus meminta bantuan Bunda untuk
mendapatkannya.
Tunjukkan pada anak cara untuk meminta bantuan
dan ucapkan "tolong" saat mereka meminta bantuan. Bunda perlu
mencontohkan perilaku ini untuknya. Anak-anak lebih cenderung berbicara
ketika mereka menginginkan sesuatu.
10. Puji usahanya
Memuji anak-anak memiliki efek yang besar pada kesuksesan mereka, karena peningkatan harga diri dan kepercayaan diri.
11. Minimalkan Penggunaan Pacifier
Jika balita atau anak prasekolah masih menggunakan empeng, akan sangat sulit untuk menghentikan kebiasaan tersebut, tetapi juga sangat sulit untuk berbicara dengan empeng di mulut, jadi terus menggunakannya saat bicara dapat mengganggu prosesnya.
12. Pengulangan
Kebanyakan anak belajar dengan baik ketika hal-hal diulang terus menerus. Itu juga sering terjadi dalam berbicara. Ketika anak mengucapkan sepatah kata dengan benar, ulangi kata itu kembali dengan nada positif. Jika anak membuat kesalahan artikulasi, ulangi kesalahan itu kembali sehingga anak dapat mendengar apa yang sebenarnya mereka katakan versus apa yang mereka pikir mereka katakan.
Beberapa anak mungkin tidak menyadari bahwa mereka membuat kesalahan sampai ibu atau ayah mengulanginya kembali!
Selamat mencoba ya, Bunda, semoga 12 cara terapi wicara sederhana di atas dapat membantu mengatasi speech delay anak ya.
Comments
Post a Comment